Aktivis HAM : Kira-kira 2.650 Orang Mahasiswa dan AOP Turun ke Jalan pada Aksi Longmars 

JAKARTA – SarabaNews.com.

Foto : Istemewah
Mahasiswa dikabarkan terluka dan mendapat hadangan dari aparat saat menggelar aksi longmars menolak daerah otonomi baru (DOB) di Jayapura, Papua, pada hari ini, Jumat (3/5/2022).

Aktivis HAM Papua Younes Douw mengatakan banyak mahasiswa dan orang asli Papua (AOP) yang turun ke jalan pada aksi kali ini. Ia memperkirakan setidaknya ada 2.650 orang.

“Mahasiswa hari ini turun kurang lebih 650 mahasiswa. Ditambah dengan masyarakat Papua yang kurang lebih 2.000 orang,” kata Douw kelada CNNIndonesia.com.

Douw menyebut aksi hari ini digelar di beberapa titik seperti di Yahukimo, Waena, sampai Abepura di Jayapura. Namun, hampir di setiap titik kumpul, selalu ada aparat kepolisian yang memblokade.

“Seperti pagi ini ada blokade polisi dari Waena menuju Abepura,” ucap dia.

Sampai pagi ini, kata Douw, ada dua mahasiswa yang luka-luka karena tindakan represif aparat.

Dua orang itu yakni mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) David Goo dan Mahasiswa Universitas Cendrawasih Yebet Tegei. Keduanya mengalami luka-luka parah di kepala.

“Dipukul pakai rotan,” ujarnya.

CNNIndonesia.com masih berusaha menghubungi pihak Polda Papua dan Polres Jayapura untuk mengklarifikasi laporan dari aktivis terkait aksi penolakan DOB.

Polisi sebelumnya telah melarang aksi demonstrasi penolakan DOB dilakukan dengan cara longmars oleh Petisi Rakyat Papua (PRP) di Jayapura  hari ini.

“Kami akan lakukan penyekatan bila terjadi longmars, kami akan tetap persuasif dengan memfasilitasi. Penyampaian suara atau aspirasi adalah hak semua orang dan diatur dalam Undang-undang,” kata Kapolres Jayapura AKBP Victor D Mackbon kepada wartawan, Rabu lalu (1/6/2022). (Dilansir dari CNNIndonesia, 3/6/2022) Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *